jam

 

salju

Jumat, 28 November 2014

Pengertian Lempar Lembing

Pengertian Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.


1.  Teknik Dasar Lempar Lembing
Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.

a.  Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara Finlandia.

1)  Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

2)  Cara Finlandia 
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar. 


Gambar: Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia

b.  Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di antaranya sebagai berikut.
1.    Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong  ke atas.
2.    Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
3.    Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.


Gambar: Cara membawa lembing

c.  Melempar Lembing
Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.

1)  Awalan
Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi  lembing berada  sejajar di  atas garis paralel dengan  tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
·         Dengan jingkat (hop step)
·         Dengan langkah silang di depan (cross step)
·         Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)


Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan

2)  Lemparan 
Pada  gerak melemparkan  lembing,  tarik  bahu  kanan dan  lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.

3)  Akhiran 
Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.



Gambar: Rangkaian gerak lempar lembing

2.   Bentuk Latihan Lempar Lembing 
Berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan  untuk melatih lempar lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.

a.  Melempar dari berdiri menghadap ke depan
1.    Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki  terpisah selebar bahu.
2.    Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
3.    Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3–4 meter ke depan.


b.  Melempar berdiri menghadap ke samping
1.    Pelempar berdiri dengan kaki 60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
2.    Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.
3.    Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
4.    Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
5.    Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.
6.    Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.
7.    Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu.
8.    Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung, dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.
9.    Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat dengan lembing. 


3.   Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
Berikut ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.

a.   Lembing
Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.

b.   Lapangan Lempar Lembing



Gambar: Lapangan lempar lembing

Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.
1.    Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
2.    Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
3.    Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung  lengkung  lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.


c.    Aturan Melempar
Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
1.    Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
2.    Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
3.    Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
4.    Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
5.    Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
6.    Ujung lembing tidak membekas pada tanah.




Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya.
Cara Memegang Lembing
 Cara memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah satu kunci penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing, maka akan terlihat lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan yang dianjurkan, karena pada sekitar itu terdapat titik berat lembing yang diprediksikan paling efektif untuk memegang lembing. Cara memegang lembing ada tiga macam yaitu: pegangan cara Amerika (American Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara Jepit Tang (Tank Style). Lebih jelas dapat dilihat gambar di bawah ini.


Cara Membawa Lembing. 
Cara apapun bisa dilakukan untuk membawa lembing, asalkan tidak mengganggu kecepatan berlari”. Jadi dalam membawa lembing yang sering biasa dilakukan para pelempar adalah lembing berada di atas pundak maupun bahu dengan posisi mata lembing serong ke atas, maupun serong ke bawah dan posisi mendatar dalam posisi tersebut otot-otot sekitar bahu dan tangan terasa rileks. Ada juga yang membawa lembing dengan posisi lembing di samping badan, tangan lurus ke belakang sehingga tidak mendapat kesulitan untuk mengambil sikap-sikap selanjutnya. Namun sedikit hambatan untuk mendapat kecepatan awalan yang optimal.
Cara Awalan Lari Lempar lembing.



Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. Awalan  dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan lari merupakan bagian yang pertama guna membangun kecepatan gerak yang diperlukan dalam lemparan. 
Awalan lari, pelempar berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, siku menghadap ke depan dan telapak menghadap ke atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri dari langkah silang atau sering di sebut dengan “cross steps”. Pada bagian awalan-akhir ini kita mengenal beberapa cara, di antaranya: a). Dengan jingkat (hop-steps), b). Dengan langkah silang di depan (cross-steps), c). Langkah silang di belakang (rear cross-steps). Sedangakan mengenai panjang awalan seperti dikemukakan Ballesteros (1993:117) bahwa “Panjang lintasan awalan harus tidak lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dan lebar garis 5 cm"
             
Peralihan (cross steps),  saat kaki kiri diturunkan, kedua bahu diputar berlahan-lahan ke arah kanan, lengan kanan mulai bergerak atau diluruskan ke arah belakang, dan disini secara berlahan-lahan titik pusat gravitasi turun yang sebelumnya meningkat selama melakuakan awalan lari. Perputaran bahu dan pelurusan lengan yang membawa lembing ke arah belakang diteruskan tanpa terputus dan bergerak terus hingga melewati atas kaki kiri, dan ini menghasilkan kecondongan tubuh bagian atas ke belakang. Perputaran kedua bahu ke kanan membuat pilinan di antara tubuh bagian atas dan bagian bawah serta meninggalkan lembing dengan baik di belakang badan. Pandangan kedua mata selalu lurus kedepan. Ketika tungkai kanan mendarat dalam posisi setengah ditekuk diakhir langkah silang (cross steps), angkatlah tumit kanan saat lutut bergerak maju, dan bukalah kedua tungkai dengan cara melangkahkan kaki kiri selebar mungkin ke depan dan diinjakkan sedikit ke arah kiri. Kedua bahu tetap menghadap ke samping dan pastikan lembing masih dipegang dengan baik di belakang dengan tangan yang membawa lembing tetap berada setinggi bahu. Pergelangan tangan dijaga agar tetap ditekuk dan telapak tangan menghadap atas agar ekor lembing tidak kenak tanah. Selama pergerakan ini lengan kiri dilipat menyilang dada.
  
Fase akhir, Ketika kaki kiri di turunkan di posisi akhir lemparan, pemutaran kedua pinggul ke depan dimulai, ditandai oleh sebuah putaran ke dalam kaki kanan dan lutut dilanjutkan dengan pelurusan tungkai. Segera bahu kiri dibuka, siku kanan diputar ke arah luar atas dan lembing diluruskan di atas lengan dan bahu. Kaki kiri ditekan ke tanah disusul kemudian dengan memutar kaki kanan ke dalam dan meluruskannya sambil lutut kanan turut diluruskan sehingga menghasilkan sebuah posisi membusur dari badan dan meregang kuat bagian otot depan.

Cara Melempar Lembing
             
Pada saat lembing akan dilemparkan dari atas kepala, lembing dibawa kebelakang dengan tangan lurus diputar kedalam, badan direbahkan kebelakang dengan lutut kaki kanan, kemudian bersamaan dengan membengkokkan siku. Lembing dibawa secepat-cepatnya keatas kepala, pinggul didorong ke depan dan lembing dilemparkan sekuat-kuatnya dari atas kepala kedepan sehingga tangan lurus dan dibantu dengan menolakkan kaki kanan sekuatnya dan melonjakkan badan kedepan, kemudian lembing dilepaskan pada saat lurus dan jari-jari tangan mendorong pangkal lilitan tali lembing.

Cara Melepaskan Lembing
            
Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan yang baik, bahwa bahu, lengan atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-mula bahu melempar secara aktif di bawa kedepan dan lengan pelampar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas. Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri, lembing lepas dari tangan pada sudut lemparan kira-kira 45 derajat dengan  suatu gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di tanah, pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dari pinggang ke tangan pelempar yang hanya sedikit keluar garis vertikal, sedangkan kepala dan tubuh condong ke kiri pada saat tahap pelepasan lembing. Lengan kiri ditekuk dan memblok selama pelepasan lembing
Pelepasan Lembing.

Saat melempar lembing diperlukan keseimbangan badan untuk mempertahankan posisi tubuh ketika melempar agar tidak terbawa ke depan yang dapat mengakibatkan diskwalifikasi. Tubuh mengupayakan untuk menjaga keseimbangan dengan memusatkannya pada satu kaki tumpuan, keseimbangan dipengaruhi oleh letak segmen-segmen anggota tubuh. Ketika hendak melempar lembing maka moment gaya juga harus kita perbesar sebab semakin besar moment gaya maka gaya yang dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga dapat menghasilkan lemparan yang jauh. Semakin besar power kita dalam melempar maka akan semakin besar pula kecepatan benda tersebut. 

Sikap Badan Setelah Melempar Lembing
                         
 Setelah kaki kanan di tolakkan keatas dan kedepan mendarat kaki diangkat kebelakang lemas lalu badan agak miring dan condong kedepan kaki kiri ke belakang lemas kemudian tangan kanan dengan siku agak dibengkokkan berada di bawah dekat keperut dan tangan kiri lemas kebelakang sehingga pandangan kearah jalannya lembing sampai jatuh.

Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Lempar Lembing.

Pelempar lembing adalah seseorang yang mempunyai daya ledak otot lengan bahu yang besar dan mempunyai kekuatan serta ketepatan langkah dalam melakukan awalan sebelum lembing dilepaskan (Adisasmita, 1986:7). Oleh karena itu pelempar yang tidak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya tidak mempunyai harapan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah pada saat awalan, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan seseorang untuk melempar sejauh mungkin. Disamping itu faktor utama yang harus diperhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini tidak boleh diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam mengajar.

Faktor Lain Yang Harus di Perhatikan pada saat Melempar Lembing.

Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:
1). Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau sebaliknya terlalu lambat.
2). Sewaktu lari, lembing didiamkan saja
3). Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu
4). Kaki kanan tidak dikencangkan
5). Lemparan tidak diikuti siku kanan
6). Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar
7). Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan
8). Sudut lempar kurang atau terlalu besar
9). Tidak dapat memelihara keseimbangan 

Peraturan Umum Dalam Lempar Lembing.

Peralatan Lembing.
Lembing terdiri tiga bagian yaitu;
mata lembing, badan lembing dan tali pegangan. Badan lembing terbuat dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang ujung depan yang panjang.

Peraturan tentang spesifikasi lembing putra dan putri adalah sangat komplek, dalam rangka menjamin melayang dan menancapnya lembing yang sah. Manager Teknik harus berhati-hati dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan digunakan dalam suatu perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang ditetapkan.

Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing putri 600 gram. Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m, sedangkan panjang lembing putri 2.20 – 2.30 m.

Lintasan Awalan Lempar Lembing.

Panjang lintasan awalan lempar lembing harus tidak lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dan lebar garis 5 cm.

Lengkung Batas Lempar Lembing.

Lengkung lempar dibuat dari kayu atau meta dicat putih dipasang datar dengan tanah, dan merupakan suatu busur atau lengkung suatu sirkel yang bergaris tengah radius 8 m. Garis lengkungnya sendiri selebar 7 cm. Garis sepanjang 0.75 m dibuat sebagai perpanjangan dari lengkung lempar dan siku-siku terhadap garis paralel lintasan lari awalan   

 Sektor Lemparan
Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang ditarik dari titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o

Penilaian Lempar Lembing
Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera putih, untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar dan bendera merah untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan salah. Suatu lemparan diukur dari tanda yang terdekat dengan kepala lembing, sampai ke bagian dalam ujung lingkaran lalu mengukur antara tanda tersebut. Kemudian beberapa unsur penilaian dalam lempar lembing adalah cara memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing 

Dikatakan bahwa“Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan, lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan”. Lebih lanjut Ballesters (1993:117) menjelaskan bahwa “Suatu lemparan dianggap sah bila mata lembing harus menyentuh tanah sebelum bagian lembing yang lain, dan jatuh sepenuhnya di dalam atau di sisi dalam dari sektor pendaratan lembing.
Sekian yang saya tahu tentang Lempar Lembing. Semoga bermanfaat yaaaa….


Komputer Tidak Bisa Shutdown

Mungkin anda pernah mengalami komputer tidak bisa shutdown alias komputer tidak mau mati,  adalah masalah yang sering terjadi pada komputer. Yang paling stress adalah mereka yang termasuk kelas pemula. Ketika mencoba untuk log off, restart, atau shut down komputer berbasis Windows tidak memberi respon dan adakalanya proses shutdown ini hanya berjalan setengah perjalanan dan berhenti merespon sehingga komputer seperti hang. Artinya Anda tidak bisa log off, tidak bisa restart, atau komputer tidak bisa shut down sehingga anda terpaksa mematikannya dengan paksa yaitu dengan cara menekan tombol power atau mencabut kabel listrik dari sambungan listrik.
Bila anda kebetulan mengalami hal tersebut, lalukan langkah-langkah berikut (langkah darurat):
  1. Klik Start Menu -> Run -> ketik regedit
  2. Buka HKEY_CURRENT_USER -> Control Panel -> Desktop
  3. Klik dua kali pada PowerOffActive dan ubah nilai nya menjadi 1
Penyeb terjadinya komputer tidak dapat shutdown antarlain :
  1. Disebabkan karena registry Fast Shutdown  masih dalam kondisi aktif. Solusi; cobalah buka registry dan non-aktifkan Fast Shutdown.
  2. Setting pada BIOS. dimana setting tertentu pada BIOS pada bagian power. Solusi; ketika saya kembalikan setting BIOS keposisi default, ternyata komputer bisa dimatikan
  3. Perilaku ini juga sering terjadi jika jika Anda menginstal beberapa antivirus dalam satu komputer terutama misalnya versi Norton Antivirus 2003 dulu yang menggunakan program ccApp.exe. Solusi; hendaknya Anda selektif menggunakan antivirus apalagi memasang lbih dari satu antivirus sekaligus dalam satu komputer, hal itu lumayan rawan. Bisa saja justru terjadi perang antivirus dalam komputer Anda. Jalan keluar adalah uninstall dan install ulang antivirus.
  4. Masih ada program yang sedang berjalan. Solusi; Terutama pada windows XP jika masih ada program yang belum ditutup, biasanya komputer menunggu kita untuk menutupnya barulah ia shut down.
  5. Device driver tidak kompatibel, rusak, atau konflik antar mereka. Solusi; Periksa device driver yang mungkin Anda baru pasang jangan sampai ini penyebabnya.
  6. Ada kesalahan adaptor video pada IRQ dalam modus real. Solusi; ganti VGA card.
  7. Masalah ini juga terjadi pada komputer yang mendukung Advanced Power Management (APM). Secara default, fitur ini tidak diaktifkan pada Windows XP. Jika BIOS di komputer Anda sudah diatur untuk APM, dan Anda meng-upgrade ke Windows XP, Anda menerima pesan ini ketika Anda shutdown komputer, dan kemudian komputer berhenti merespons.
  • Klik [Start], dan klik lagi [Control Panel].
  • Dalam Control Panel, klik [Performance and Maintenance], kemudian klik [Power Options].
  • Klik tab [APM].
  • Beri tanda centang pada [Enable Advanced Power Management Support] kemudian klik [OK]

Kamis, 27 November 2014

Kegagalan Fisik Pada Harddisk

Sebuah hard drive (Hard Disk) dapat gagal bekerja disebabkan banyak faktor, yang disebabkan oleh berbagai alasan. Modus kegagalan yang paling umum, tercantum dalam urutan  seperti dibawah ini
  1. Kerusakan Papan logika (controller)
  2. Drop daya/data , konektor tidak tersambung (membutuhkan baik solder).
  3. Spindle/lengan pengemudi chip yang gagal bekerja (memerlukan penggantian baik papan logika, atau chip; perbaikan tambahan mungkin diperlukan tergantung pada penyebab sebenarnya dari masalah).
  4. Kepala blok pra-amplifikasi kegagalan (kotak piring harus dibuka)
  5. Gagal Bergerak memutar piringan cakram hardisk
  6. Head hardisk rusak.
  7. Bantalan poros kejang atau kegagalan motor spindle.
  8. Firmware korupsi (memerlukan software khusus dan pengaturan koneksi).
Bagaimana menentukan kerusakan hard drive gagal fisik
Hard drive yang paling mungkin rusak secara fisik, dan mungkin di luar kemampuan perangkat lunak perbaikan, jika ada gejala berikut ini jelas
  1. Ada masalah jelas pada bagian luar dari drive, seperti kerusakan terlihat oleh chip dan/atau konektor.
  2. Hard disk tidak terdeteksi dalam Manajemen Disk, Manajer Windows Device, dan dalam sistem BIOS.
  3. Hard disk tetap diam (tidak ada suara spin-up, tidak ada gerakan/getaran terasa) ketika komputer diaktifkan.
  4. Hard disk memancarkan suara mengklik keras ketika diakses. Pola khas akan pengulangan klik-jeda-klik-klik-jeda, diikuti dengan suara berhenti drive dan kemudian berputar lagi. Windows biasanya hang atau merasa “lamban” untuk seluruh durasi urutan.
Kemungkinan tindakan korektif
Sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hard drive di rumah, tanpa menggunakan peralatan khusus. Namun, disarankan untuk melakukan langkah-langkah tertentu untuk memastikan masalah yang benar pada hardisk anda.
  1. Periksa koneksi. Lepaskan dan sambungkan kembali kabel listrik  dan data. Perhatikan setiap anomali menunjukkan kemungkinan sambungan yang longgar.
  2. Periksa koneksi lagi. Koneksi longgar akan menyebabkan masalah.
  3. Jika hard disk  anda eksternal USB (yaitu IDE-ke-USB converter), keluarkan hardisk dari adaptornya, kemudian pasang ke port IDE biasa.
  4. Jika tersedia, cobalah power supply unit yang berbeda, atau setidaknya baris yang berbeda pada PSU yang sama.
  5. Jika tersedia, coba memasang hard disk ke port yang berbeda (sebaiknya ke controller yang berbeda).
Pemulihan data dalam kasus kegagalan fisik
Jika perangkat berkembang ke masalah fisik, perlu penanganan yang serius,. Jika salah satu gejala di atas ada, pertimbangkan
Dalam kasus kerusakan terbatas (satu atau dua tempat yang buruk pada media)
  1. Gunakan Perangkat lunak pemulihan dengan ZAR memakan waktu lebih lama dari biasanya tapi akan selesai.
  2. Tingkat pemulihan penurunan yang disebabkan oleh kerusakan fisik yang terbatas tidak signifikan.
Dalam kasus kerusakan besar,
Jika perangkat ini tidak dapat diakses sama sekali (kegagalan sirkuit), perangkat lunak tidak dapat dilakukan upaya pemulihan. Intervensi fisik yang diperlukan.
Bahkan jika perangkat dapat diakses atau terdeteksi, perangkat lunak pemulihan akan memakan waktu yang berlebihan untuk menyelesaikan, membuat upaya pemulihan tidak praktis. Selain itu, menjalankan aplikasi pemulihan memberi tekanan lebih lanjut pada perangkat dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih serius. Ini mungkin tidak diinginkan.
Dalam kasus kerusakan besar, tidak ada gunanya dalam upaya Dilakukan sendiri  jenis pemulihan data di rumah. Ada sedikit yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki perangkat rusak secara fisik tanpa peralatan khusus. Dalam hal ini, Anda memerlukan pemulihan data yang harus di lakukan di laboratorium.
Prediksi Kegagalan Fisik hard disk
Hard disk modern memiliki kemampuan untuk memantau kesehatan mereka sendiri dan melaporkan status ke sistem operasi. Fitur ini disebut “S.M.A.R.T.“. Namun, hasil pemantauan hanya baik jika Anda benar-benar melihat ini. Untuk mengambil advnatage dari S.M.A.R.T. kemampuan, Anda harus menjalankan hard drive perangkat lunak diagnostik sesekali, atau, lebih baik lagi, terus menerus.
Mungkin itu yang saya tahu tentang HDD. Terimakasih :)

#Oleh-oleh PKL

Senin, 17 November 2014

Fungsi Refresh Pada Komputer

Kebanyakan pengguna komputer terutama komputer dengan Operating System keluaran Windows pernah atau bahkan sering menekan tombol Tombol Klik Kanan lalu klik Refresh pada Desktop atau menggunakan tombol shortcut-nya pada keyboard yaitu tombol fungsi F5, dengan maksud  agar komputer lebih cepat bekerja, sehingga hal ini menjadi kebiasaan dimanapun dan pada komputer siapapun akan melakukan hal yang sama
Yang mengkhawatirkan dari mereka, mungkin karena mereka tidak tahu alasan sebenarnya mengapa mereka menekan tombol ini. Parahnya lagi, mereka yang memiliki alasan kuat mengapa mereka menekan tombol ini justru meyakini mitos yang salah tentang fungsi tombol refresh tersebut.
Perlu diketahui refresh pada desktop berbeda dengan refresh page atau reload page pada browser. Kadangkala karena lalu lintas internet yang padat, ada halaman internet yang tidak dapat dimuat secara sempurna. Fungsi refresh pada browser ini adalah untuk memuat kembali halaman yang gagal dimuat sebelumnya. Sedangkan, refresh pada desktop memiliki fungsi yang berbeda dengan tombol refresh yang terdapat di dalam browser. Kebanyakan pengguna komputer baru atau awam, seperti penulis sendiri, pada awalnya meyakini bahwa tombol refresh berfungsi untuk meng-update atau memperbaharui kondisi siaga (idle) komputer setelah terjadi perubahan dan menghapus perintah sebelumnya dari RAM, sehingga komputer yang kita gunakan akan berjalan dengan lebih lancar dan lebih cepat. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ternyata merupakan mitos semata.
Fungsi Tombol Refresh Desktop yang Sebenarnya Refresh desktop sebenarnya digunakan untuk memperbaharui tampilan atau memuat kembali tampilan yang ada di desktop setelah terjadi suatu perubahan. Refresh desktop tidak berfungsi untuk memperbaharui kembali kondisi RAM, dan tidak membersihkan komputer anda atau menyegarkan komputer anda. Oleh karena itu refresh desktop juga tidak menyumbangkan peningkatan performa apa pun pada kinerja komputer. Untuk lebih memudahkan anda dalam memahami penjelasan fungsi tombol refresh desktop ini, maka perhatikan ilustrasi berikut.
Kadangkala bila anda melakukan perubahan pada shortcut di desktop, perubahan tersebut tidak ditampilkan secara instan. Pada kasus ini, barulah anda perlu untuk melakukan refresh pada desktop anda untuk menampilkan perubahan yang telah dilakukan di desktop. Contohnya, anda telah mengatur shortcut di desktop agar namanya sesuai dengan urutan abjad. Saat anda menambahkan shortcut baru pada desktop, shortcut baru tersebut tidak akan langsung tersortir sesuai urutan abjad, tetapi akan berada di bagian paling bawah daftar shortcut.
Jika anda menekan tombol refresh desktop, semua shortcut akan diatur ulang kembali dan shortcut yang baru tersebut akan menempati posisinya sesuai abjadnya. Ini adalah fungsi tombol refresh desktop yang sebenarnya. Selain itu, refresh juga punya fungsi yang sama pada Windows Explorer. Jadi, bila anda punya kebiasaan melakukan refresh pada desktop anda berkali-kali tanpa mengetahui maksud dan fungsi sebenarnya tombol ini, maka anda sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut. Karena anda hanya membuang waktu dan perhatian anda untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya sia-sia.